RUPS Telkom 2025: Buyback & Direksi Baru Dongkrak Saham TLKM?

Admin

30/05/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, Liputanku – Saham PT Telkom Indonesia Tbk, yang dikenal dengan kode TLKM, diperkirakan memiliki prospek yang cerah pasca-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari Selasa, 28 Mei 2025.

Reydi Octa, seorang pengamat Pasar Modal dari Panin Sekuritas, menjelaskan bahwa hasil RUPST TLKM kemarin mengindikasikan langkah strategis berupa pembelian kembali saham (buyback) dengan alokasi dana sekitar Rp 3 triliun. Rencana ini akan dieksekusi mulai 28 Mei 2025 hingga 27 Mei 2026, mencakup periode selama satu tahun.

“Manajemen emiten telah menegaskan bahwa dana untuk buyback ini bersumber dari kas internal perusahaan, bukan dari pinjaman atau utang dalam bentuk apapun. Oleh karena itu, aksi korporasi ini diyakini tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kinerja dan pendapatan perseroan,” ujarnya kepada Liputanku, Rabu (28/5/2025).

Selain keputusan buyback, RUPST TLKM kemarin juga menghasilkan perubahan penting dalam susunan direksi dan komisaris perusahaan.

Dian Siswarini, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama XL Axiata, kini resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama TLKM.

“Pengangkatan ini berpotensi membawa angin segar bagi perusahaan. Pengalaman luas beliau di industri telekomunikasi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan perusahaan ke depan, terutama dalam konteks transformasi digital yang sedang berjalan,” tambahnya.

Reydi menekankan bahwa prospek saham TLKM ke depan terlihat cukup menjanjikan, didukung oleh laba bersih tahun 2024 yang mencapai Rp 23,6 triliun.

Estimasi menunjukkan potensi dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 21 triliun atau setara dengan Rp 212,5 per saham.

Dengan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) sekitar 89 persen, hal ini tentu saja dapat memicu peningkatan permintaan terhadap saham TLKM di pasar modal menjelang tanggal cum date dividen.

“Potensi kenaikan harga saham TLKM menjelang cum date sangatlah besar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Reydi menjelaskan bahwa harga saham TLKM terus mengalami penurunan akibat aksi jual oleh investor asing. Namun, momentum aksi korporasi yang dilakukan oleh perseroan kali ini berpotensi memberikan dampak positif terhadap pergerakan saham TLKM ke depan, terutama ketika investor asing mulai kembali mengakumulasi saham ini.

“Hasil analisis gabungan merekomendasikan strategi buy untuk saham TLKM dengan target konsensus pada level 3.255. Investor juga disarankan untuk mencermati pergerakan investor asing pada saham TLKM,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan Liputanku hingga pukul 14.13, saham TLKM berada pada level 2.850, mengalami kenaikan sebesar 1,06 persen atau setara dengan 30 poin.

Secara akumulatif, saham TLKM telah mengalami kenaikan sebesar 4,36 persen dalam sepekan terakhir dan meningkat lebih dari 12 persen dalam sebulan terakhir.